Halaman

  • Mensos Bersama Rombongan Baru Tiba Di Kampung Basman.
  • Praktek Lapangan.
  • Tebu Rawa Yang Sering Menutup Jalaur Trasportasi Menuju Distrik Senggo.
  • Mensos Melihat Secara Langsung Rumah Pohon.

Senin, 26 Februari 2018

Pembukaan temu Pastoral Kristus Raja Kepi Kevikepan Kepi Keuskupan Agung Merauke


MAPPI-Dunia dalam perjalananya selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu demikian juga yang terjadi dalam lingkungan gereja baik itu secara unifersal tetapi juga dalam tingkat kelokalan gereja kita terus mengalami perubahan perubahan. Gereja itu juga selalu mengalami perubahan dalam segala perjalananya baik itu soaal pengertian, arti, makna dan seterusnya tetapi pula di dalam bagaimana gereja itu berkarya dan berpastoral.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Agama Kabupaten Mappi Yohanes kristotomus dhendi SPd.K saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan temu Pastoral Kristus Raja Kepi Kevikepan Kepi Keuskupan Agung Merauke  yang dilaksanakan di aula TK Sefalier Krida Kepi 16 Februari 2018.

Lebih lanjut di jelaskan Sebagai umat katolik mungkin kita masih segar dalam ingatan bahwa yang menjadi tema sentral daripada sinode keuskupan agung merauke yaitu “Keluarga”, keluarga menjadi fokus dan kita semua percaya atau yakin bahwa penentuan tema ini melalui kajian dan pergumulan yang panjang.

Pada saat ini kita hadir bersama-sama untuk membuka suatu kegiatan yaitu Temu Pastoral Tingkat Paroki Kristus Raja Kepi yang merupakan lanjutan dari pada musyawarah Pastoral Kevikepan dan Sinode Keuskupan Agung Merauke, sebagai mana tadi disampaikan oleh ketua panitia yang menjadi tujuan dari temu pastoral ini adalah pertama sosialisasi program, mengevaluasi program kerja dan menyususun program kerja untuk paroki di tahun 2018 ini.

Pertemuan ini mengambil tema Keluarga Yang Terlibat, kalau berbicara soal keluarga di jaman yang serba moderen yang penuh dengan segala macam perkembangan dan perubahan ini rasanya begitu kompleks dan begitu rumit bagaimana kita merasa bahwa pengaruh modernisasi dan globalisasi ini hampir menjamah segala macam kehidupan manusia.

Globalisasi dan moderenisasi menjadi fenomena yang terus mempengaruhi dimensi kehidupan manusia baik itu di bidang sosial, politik ekonomi, budaya bahkan menyusup masuk dalam sepritual rohani atau yang kita sebut agama, semua dimensi tersebut saling berkaitan dan sangat menentukan jaminan dan kwalitas hidup manusia.

Gejala yang saat ini ditakuti adalah memudarnya nilai-nilai kristiani dalam diri anak-anak usia dini remaja, pemuda bahkan orang-orang tua dan tidak ketinggalan pula keluarga sebagai lembaga atau istitusi, bahkan yang sangat krusial adalah menurunya peran keluarga dalam membentengi berbagai pengaruh yang mucul sebagai akibat dari perubahan sosial.

Perubahan sosial inilah yang menjadi tantangan berat bagi keluarga-keluarga kita secara khusus keluarga-keluarga kristiani jaman ini di dalam membangun fondasi rohani, dan hal ini nyata dalam realita dan kita mengalami bersama terjadi menurunya partisipasi umat dalam beriman dalam kehidupan sosial.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa perubahan sosial telah membawa fenomena baru dalam kehidupan keluarga, perubahan sosial yang identik dengan dengan modernisasi menghambat dalam kehidupan keluarga, harus di akui pula bahwa keluarga yang dahulunya atau sebelumya melaksanakan hampir semua fungsi dalam berkehidupan telah kehilangan kontrolnya ketika berhadapan dengan pengaruh pengaruh globalisasi dan modenisasi.

Kami berharap bahwa temu pastoral ini sebuah pertemuan yang penuh dengan kekeluargaan dan terus menjaga martabat gereja yang selama ini di bangun sehingga pertemuan ini menjadi pertemuan yang bermanfaat bagi seluruh umat dan secara khusus program-program yang di susun nanti bisa menjadi kongkrit dan kalau bisa mengarah kepada tema yang menjadi sentral vokus perhatian kita keluarga yang terlibat.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar